TRANSPLANTASI KARANG DAPAT DIJADIKAN BISNIS PARIWISATA DAN PENDIDIKAN
Transplantasi karang dapat dilakukan untuk berbagai tujuan yaitu :(1). pemulihan kembali terumbu karang rusak;
(2). pemanfaatan terumbu karang secara lestari (perdagangan karang hias);
(3). perluasan Terumbu Karang;
(4). tujuan pariwisata;
(5). meningkatkan kepedulian masyarakat akan status terumbu karang;
(6). tujuan perikanan;
(7). terumbu karang buatan;
(8.) tujuan penelitian.
1.Transplantasi karang untuk tujuan pemulihan terumbu karang yang telah rusak.
Disini, transplantasi karang dilakukan dengan memindahkan potongan karang hidup dari terumbu karang kondisinya masih baik ke lokasi terumbu karang telah rusak dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:
Pertama-tama, kita harus mencari lokasi pengambilan bibit di sekitar terumbu karang telah rusak, kondisi terumbu karangnya masih baik, misalnya persen tutupan karang hidup lebih dari 40%, dan mempunyai kondisi lingkungan( kedalaman dan keadaan arus ) sama dengan lokasi terumbu karangtelah rusak tadi, dan jaraknya paling jauh dari lokasi transplantasi tidak melebihi satu jam pelayaran. Maka untuk transplantasi karang, pelaksana harus sudahmempunyai lokasi tempat pengambilan bibit, disertai dengan data persen cover karang hidup dan keragaman jenis karang sebelum pengambilan bibit.
Pengambilan bibit dilakukan dengan memotong cabang karang induk di tempat,dan tidak melakukan pemotongan koloni karang induk letaknya saling berdekatan untuk menghindari kerusakan ekosistem secara menyolok.
Lokasi pengambilan bibit tidak boleh jauh dari lokasi penanaman untuk menjaga agar transportasi bibit lewat udara tidak lebih dari satu jam.
2. Untuk tujuan pemanfaatan terumbu karang secara lestari / perdagangan karang hias.
Transplantasi untuk tujuan perdagangan karang hias, dilakukan dengan memindahkan potongan jenis-jenis karang hias diperdagangkan ke substrat buatan diletakkan di sekitar habitat terumbu karang alami, nantinya akan menjadi induk karang hias akan diperdagangkan, dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:
Transplantasi karang untuk tujuan perdagangan karang hias hanya boleh dilakukan oleh pengusaha karang hias sudah mempunyai izin sebagai eksportir karang hias.
Jenis-jenis karang hias dibiakkan adalah jenis-jenis karang hias diperdagangkan untuk pembuatan aquarium, dan tidak diperdagangkan sebagai karang mati.
Jumlah bibit karang hias akan ditanam sebagai induk karang hias merupakan bagian dari kuota karang hias telah memperoleh persetujuan dari MA
Sebelum pembiakan dilakukan, pengusaha harus melaporkan kepada MA tentang waktu kapan penanaman bibit karang hias itu dimulai, lokasi pembiakan, jumlah danjenis karang hias akan ditanam.
3. Transplantasi untuk tujuan perluasan terumbu karang
Perluasan terumbu karang dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk membuat habitat terumbu karang baru, atau merubah habiat lain diluar habitat terumbu karang menjadi habitat terumbu karang. Di kawasan ekosistem terumbu karang sendiri, tidak semua dasar lautnya merupakan habitat terumbu karang. Bagian-bagian dasar laut bukan habitat terumbu karang itu, mungkin karena di tempat itu ombaknya terlalu besar, karena banyaknya endapan, karena arus terlalu kencang, karena kedalamannya melebihi batas kedalaman karang hidup, atau karena banyaknya kegiatan manusi..Maka trasplantasi karang untuk tujuan perluasan terumbu karang di ekosistem terumbu karang, perlu memperhatikan factor-faktor penyebab tidak adanya kehidupan karang di tempat tersebu, kemudian merencanakan suatu model substrat buatan dapat meniadakan pengaruh factor penyebab tersebut. Perluasan terumbu karang dapat dilakukan di rataan terumbu ( reef flat) pada waktu air surut rendah masih tergenang air setinggi 0.5 meter, di tempat-tempat berdekatan dengan desa pesisir untuk meningkatkan kepedulian akan status terumbu karang, meningkatkan rasa memiliki dan meningkatkan kesadaran untuk melindungi sumberdaya terumbu karang; dan di sekitar fasilitas wisata untuk meningkatkan daya tarik objek pariwisata. Sedangkan persyaratan teknik pengambilan bibit dan tempat pengambilan bibit sama dengan persyaratan pada bitir satu di atas.
4.Transplantasi karang untuk tujuan pariwisata.
Transplantasi karang untuk tujuan wisata, dibedakan dari transplantasi karang untuk tujuan perluasan terumbu karang, karena kawasan wisata tidak selalu merupakan kawasan ekosistem terumbu karang, tetapi biasanya mempunyai laut tenang dengan perairan jernih dan tidak membahayakan bagi wisatawan ingin mandi di laut. Tidak adanya terumbu karang di kawasan ini mungkin disebabkan oleh karena tidak adanya substrat dasar keras tempat menempel larva karang. Tujuan transplantasi karang disini adalah untuk membuat habitat terumbu karang kaya keaneka ragaman hayatinya. Atau membuat panoramaindah didasar laut seperti halnya di ekosistem terumbu karang Untuk itu bibit karang akan dipindahkan di situ harus terdiri dari jenis-jenis karang beraneka ragam bentuk dan warnanya. Demikian pula substrat dasar buatan akan pakai harus menggambarkan bentuk dasar menarik dan tahan terhadap arus dan air laut. ( dibuat sepermanen mungkin).. Pemrakarsa transplantasi karang harus membuat peta lokasi trasplantasi karang menurut kelompok / jenis karang ditransplantasikan, beserta kedalamannya. ( Peta ini untuk menjelaskan karang jenis apa, dimana). Peta ini penting baik untuk wisatanya maupun untuk pemantauannya. Persyaratan tempat pengambilan bibit dan teknik pengambilan bibit sama dengan butir 1 diatas.
5.Transplantasi karang untuk tujuan meningkatkan kepedulian akan status terumbu karang, meningkatkan rasa memiliki dan kesiapan untuk melindungi sumber daya terumbu karang.
Disini,transplantasi karang harus dilakukan oleh masyarakat nelayan sudah menyadari dampak negatif dideritanya akibat rusaknya terumbu karang di sekitarnya. Untuk dapat melaksanakan transplantasi sebaik -baiknya, mereka harus memperoleh latihan tentang teknik transplantasi karang secara lengkap, dengan pen- jelasan mengapa teknik tersebut harus dilakukan. ( termasuk cara penentuan lokasi pembibitan, cara pengambilan bibit dari induknya, cara pengangkutan bibit, cara penempelan bibit pada substratnya dan selanjutnya cara pemeliharaannya ). Untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan status terumbu karang, secara bertahap transplantasi karang perlu terus dilakukan sampai semua terumbu karang telah rusak itu pulih kembali. Dengan menjaga keutuhan hasil transplantasi karang itu, masyarakat nelayan akan dapat merasakan hasilnya. Karena dengan pulihnya kondisi terumbu karang, hewan laut termasuk ikannya juga akan bertambah banyak. Dengan melaksanakan semua kegiatan seperti tersebut diatas dan mendapatkan hasil diperolehnya dari kegiatan tersebut, akan meningkatkan kepedulian nelayan untuk melindungi sumber daya terumbu karangnya.
6.Transplantasi karang untuk tujuan pengelolaan perikanan.
Untuk meningkatkan produksi perikanan, transplantasi karang dapat dilakukan di lokasi miskin ikan, dengan harapan adanya transplantasi karang tersebut dapat mendatangkan banyak ikan, dapat merubah habitat bukan habitat terumbu karang menjadi habitat terumbu karang. Untuk itu diperlukan substrat dasar tahan lama, tidak tererosi air laut, dan dapat ditempeli larva karang. Konstruksi substrat dasar tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga tersedia rongga-rongga dapat digunakan untuk berlindung ikan-ikan besar. Dengan konstruksi substrat dasar sperti itu, pertumbuhan karang hasil transplantasi akan menjadi lebih cepat karena hasil perkembang biakan karang secara generatif dapat langsung menempel pada substrat dasar tadi, diikuti penempelan biota laut lainnya. Transplantasi karang seperti ini dapat menjadi atraksi untuk wisatawan atau untuk daerah perikanan baru bagi masyarakat nelayan. Persyaratan tempat pengambilan bibit dan teknik pengambilan bibit tetap sama seperti pada butir1.
7.Terumbu karang buatan.
Istilah terumbu karang buatan sekarang ini berkembang di Indonesia , adalah murni "Fish Aggregation Device" (FAD), yaitu suatu cara digunakan untuk merubah suatu perairan sepi ikan menjadi perairan banyak ikan. Disini tidak dipersoalkan apakah konstruksi dibuat itu dapat ditumbuhi karang atau tidak. Konstruksi diletakkan di dasar laut dapat menyebabkan berkumpulnya ikan di sekitar konstruksi tersebut. Terumbu karang buatan untuk meningkatkan produksi perikanan, banyak terbuat dari ban mobil bekas disusun demikian rupa sehingga dapat menjadi pelindung ikan-ikan biasa berlalu lalang di perairan tersebut. Terumbu karang buatan seperti itu, sudah jelas tidak untuk menumbuhkan karang, karena larva karang rupanya tidak dapat menempel pada ban mobil. Terumbu karang buatan seperti ini seharunya tidak diletakkan di kawasan terumbu karang; pertama karena di kawasan terumbu karang biasanya sudah kaya akan ikan, kedua karena dikhawatirkan bahan konstruksi terumbu karang buatan itu dapat mencemari ekosistem terumbu karang. Dimasukkannya terumbu karang buatan didalam pengelolaan ekosistem terumbu karang, adalah sebagai salah satu upaya meniadakan/ mengurangi penangkapan ikan di terumbu karang. Maka terumbu karang buatan dibangun di sekitar terumbu karang, sehingga nelayan tidak lagi menangkap ikan di terumbu karang, tetapi berpindah di terumbu karang buatan. Terumbu karang buatan itu dapat diletakkan di tengah-tengah jarak antara tempat tinggal nelayan dan terumbu karang, pada kedalaman tidak lebih dari 15 meter supaya mudah dipantau, sekaligus dapat berfungsi sebagai penghalang kapal pukat harimau sering menimbulkan konflik dengan nelayan tradisional.
8.Transplantasi karang untuk tujuan penelitian.
Transplantasi untuk tujuan penelitian, biasanya dilakukan oleh peneliti terumbu karang atau oleh mahasiswa dibawah bimbingan seorang peneliti senior sudah mempunyai pemahaman secara mendalam mengenai bagaimana melaksanakan transplantasi tanpa merusak lingkungan ekosistem terumbu karang, apapun tujuannya. Dibedakan dari persyaratan harus dilakukan oleh pelaksana keenam transplantasi diatas, transplantasi untuk tujuan penenitian ini diberbolehkan mengambil bibit di sekitar lokasi penelitian,, dengan teknik pemotongan cabang di tempat, tanpa memindahkan induknya. Karena transplantasi untuk tujuan penelitian biasanya tidak memerlukan banyak specimen, dan dengan biaya dan waktu sangat terbatas.
SUMBER: Dr. Soekarno, Teknik Transplantasi Karang Seharusnya Disesuaikan Dengan Tujuannya, 05 Januari 2006.
Posting Komentar untuk "DELAPAN FUNGSI TRANSPLANTASI KARANG"
Selamat datang di Biro Wisata Kurnia Karimunjawa Tour Travel, Silahkan Bertanya Disini