Gambar 1.1 karimunjawa |
Angin sepoi-sepoi berhembus diikuti percikan ombak kecil mengiringi pagi di Pulau Kemujan, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Belum terlihat aktivitas Wisata Karimunjawa apapun pagi itu. Sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah lautan lepas dengan deretan kapal tengah bersandar di kejauhan.
Tak lama berselang, Pondok Bunga Jabe tempat saya singgah bersama kawan seperjalanan disambangi dua pemuda setempat. Mereka rupanya hendak mencari ikan Wisata Karimunjawa dengan teknik spearfishing atau menembak ikan. Saya pun diajak turut serta. Kontan saya bersemangat. Dengan bergegas saya mengikuti mereka para penembak ikan tradisional wisata Karimunjawa atau bahasa kerennya spearfisherman untuk dapat menyaksikan dan merekam aksinya dengan bermodalkan sebuah action cam.
Dua penembak ikan (spearfisherman) tradisional asli Kepulauan Karimunjawa berdarah Bugis adalah dua di antara beberapa penembak ikan tradisional wisata Karimunjawa yang masih eksis menekuni aktivitas menembak ikan di perairan Kepulauan Karimunjawa. Bukan hanya sekedar hobi, aktivitas spearfishing hampir setiap hari mereka lakukan ini kerap kali dijadikan profesi sampingan untuk menambah pundi-pundi pendapatan harian mereka demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dalam sehari saja, 20 kg ikan segar dapat mereka bawa pulang untuk dijual ke pasar atau pengepul ikan wisata Karimunjawa.
Gambar 1.2 spearfishing |
Dari Pondok Bunga Jabe, kami pun berangkat menuju sebuah pantai tak bernama di Desa Telaga, Pulau Kemujan, Kepulauan Karimunjawa. Hanya bermodalkan sampan kecil dan speargun atau pistol tembak tradisional rakitan sepanjang dua meter, kami bertolak ke laut wisata Karimunjawa. Spot yang kami tuju adalah area terumbu karang wisata Karimunjawa berada di tengah laut dengan kedalaman antara 5 hingga 10 meter, tak jauh dari lokasi bangkai kapal karam pada era perang dunia ke – II bernama Indonor ship wreck. Perlu diketahui bahwa terumbu karang sehat adalah habitat favorit beragam jenis ikan laut wisata Karimunjawa.
Sesampainya di tengah laut wisata Karimunjawa, mereka pun langsung beraksi. Perlahan mereka turun dari sampan, berenang di permukaan laut wisata Karimunjawa sembari mengongkang speargun atau senapan tradisionalnya. Dengan tekhnik duck dive, mereka turun ke dasar laut wisata Karimunjawa memburu ikan sasaran. Setelah itu pandangan mereka tertuju ke dasar laut wisata Karimunjawa, mencoba menerawang ke bawah untuk mencari spot karang wisata Karimunjawa tempat bermukim ikan menjadi sasaran tembak mereka. Begitu ada ikan melintas, tangan mereka langsung bergerak secepat kilat menembak ikan tersebut. Lantas satu persatu hasil tangkapan dibawa ke permukaan wisata Karimunjawa dan dinaikkan ke dalam sampan.
Sayangnya, tingkat visibility di dalam air saat itu kurang begitu jernih. Saya sempat kewalahan saat turun menyelam ke dasar laut mengikuti mereka. Selain karena stamina yang kurang terlatih, menahan napas di kedalaman lima hingga sepuluh meter dengan durasi 5 – 10 menit lebih membuat saya kesulitan. Maklum, saya sudah lama tidak menyelam. Beda cerita dengan mereka berdua yang menjadikan kegiatan ini sebagai aktivitas harian. Dengan leluasa mereka melenggak-lenggokkan tubuh di kedalaman layaknya ikan sambil sesaat berdiam di dasar laut menunggu ikan sasaran melintas di depan mereka.
Gambar 1.3 spearfishing karimunjawa |
Apabila dirunut dari sejarahnya, aktivitas spearfishing telah dilakukan oleh manusia sejak ribuan taun silam. Menembak ikan merupakan kegiatan tradisional yang telah dilakukan para nelayan pada jaman dahulu. Perbedaannya, dahulu spearfishing dilakukan dengan cara menusuk ikan menggunakan tombak dari atas perahu tanpa melakukan penyelaman ke dasar laut. Namun seiring berkembangnya zaman, sekitar tahun 1920-an kegiatan menembak ikan menjadi cukup populer di kawasan Mediterania, tepatnya di kawasan perairan Perancis dan Italia. Lambat laun, aktivitas olahraga spearfishing kian berkembang diiringi penggunaan peralatan penunjangnya seperti masker, snorkel, dan fin atau kaki katak.
Aktivitas pencarian ikan dengan teknik spearfishing masa kini tergolong legal dan ramah lingkungan. Namun dengan catatan tetap mematuhi etika, yakni hanya memburu ikan konsumsi dengan ukuran layak saja seperti kerapu, kakap, tongkol, tengiri, dsb. Tak heran jika kini aktivitas menembak ikan tak hanya ditekuni oleh masyarakat pesisir wisata Karimunjawa untuk menambah penghasilan, namun juga diminati oleh para pecinta olahraga selam khususnya selam bebas tanpa menggunakan alat bantu pernapasan atau freedive.
Aktivitas spearfishing tak hanya sekedar tren saat ini, melainkan sebuah bentuk kearifan lokal nenek moyang khususnya di kawasan pesisir sejak puluhan tahun yang lalu. Dari kawasan pesisir Indonesia inilah aktivitas spearfishing berkembang dan menghasilkan para penembak jitu di bawah laut, tak hanya di Kepulauan Karimunjawa saja, tapi di seluruh kawasan pesisir nusantara. Untuk melihat para nelayan wisata Karimunjawa melakukan spearfishing anda bisa mengunjungi wisata Karimunjawa pada akhir pekan dengan Harga Wisata Karimunjawa terjangkau.
Posting Komentar untuk "SPEARFISHING DI KARIMUNJAWA LEBIH BANYAK DIGEMARI DIBANDING MENGGUNAKAN JARING"
Selamat datang di Biro Wisata Kurnia Karimunjawa Tour Travel, Silahkan Bertanya Disini