HAL KECIL YANG DAPAT MERUSAK ALAM KARIMUNJAWA

Gambar 1.1 bersih bersih pantai karimunjawa

Taman Nasional Karimun Jawa, sebuah taman laut yang terletak di sebelah utara Kota Jepara Jawa Tengah adalah sebuah taman laut sangat kaya akan biota laut yang eksotis. Daerah ini sesuai dengan namanya terkenal akan keindahan dunia bawah lautnya sehingga banyak diminati oleh penyelam lokal maupun mancanegara atau wisatawan yang hanya ingin menikmati suasana pantainya.

Wisata Karimunjawa mempunyai keindahan yang tidak terdapat pada daerah wisata lain. bermacam-macam spot wisata bisa anda ditemukan di 27 pulau kecil Wisata Karimunjawa dengan Harga Paket Wisata Karimunjawa terjangkau.

Wisata Karimunjawa memang jauh dari kota jepara tapi jangan salah wisata karimunjawa sudah menjadi tempat favorit para wisatawan lokal maupun mancanegara. Sudah terbukti memang bahwa Wisata Karimunjawa memang cantik dan indah karena warga setempat memang sangat merawat dan melestarikan keindahan alamnya yang masih sangat asli tanpa tercampur tangan sama manusia.

Gambar 1.2 bersih bersih pantai

Namun di satu sisi eksploitasi laut dalam aktivitas Wisata Karimunjawa beberapa tahun ini masih menyisakan masalah yang belum terpecahkan hingga sekarang. Masalah tersebut, tidak lain adalah sampah.

Ia mengaku beberapa tahun belakangan ia merasa khawatir, banyaknya potensi wisata Indonesia khususnya pantai berada dalam kondisi memprihatinkan. Sampah-sampah sisa para pengunjung wisatawan Karimunjawa berceceran mencemari ekosistem pantai hal ini berdampak buruk bagi ekosistem sekitarnya. Terlebih saat musim liburan tiba, tak terhitung banyaknya sampah sisa-sisa para wisatawan wisata Karimunjawa tersebut.

Serba salah memang, di satu sisi banyaknya wisatawan datang merupakan capaian positif bagi sebuah objek pariwisata. Namun, di lain pihak, jika tidak disikapi dengan bijak, ulah nakal oknum pengunjung tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah sembarangan akan membawa dampak buruk bagi lingkungan sekitar Wisata Karimunjawa. Berawal dari kegelisahan akan rusaknya ekosistem pantai wisata Karimunjawa, ia pun bertekad untuk tetap berusaha menjaga kebersihan dan kelestarian Pantai wisata Karimunjawa.

Beliau juga mengatakan, karena tak ada TPA sampah, maka berbagai macam sampah dikumpulkan di lahan milik penduduk. Karena keterbatasan lahan, sampah baik dari rumah tangga, aktivitas wisata maupun sampah dari wilayah lain yang terbawa arus laut menumpuk di lahan warga tersebut.

“Kita dan berbagai elemen mulai dari Syahbandar hingga pihak desa selalu membersihkan sampah di pelabuhan terbawa arus laut. Sampah itu, kemudian  terpaksa kita kumpulkan di lahan warga karena memang tak ada TPA,” kata beliau yang juga Ketua Yayasan Pitu Likur Pulo Karimunjawa ini.

Sementara itu, untuk mengurangi sampah dari berbagai jenis mulai dari plastik, bambu, kayu, daun, kertas, botol dan lain sebagainya itu dibakar. Namun sayangnya, hujan kerap mengguyur wilayah Karimunjawa dalam beberapa pekan terakhir membuat upaya pembakaran sampah wisata Karimunjawa tak maksimal. Sehingga muncul bau dari tumpukan sampah itu. Selain itu, sampah wisata Karimunjawa itu berpotensi jatuh dan masuk ke saluran drainase mengarah ke laut wisata Karimunjawa.

“Solusi utama memang TPA sampah itu. Kalau infrastruktur itu tak ada, penanganan sampah wisata Karimunjawa semakin sulit,” jelasnya.

Selain TPA, pihaknya juga mengutarakan bahwa tak kalah pentingnya armada untuk mengangkut sampah wisata Karimunjawa. Sebab sampah yang terseret arus laut tersebar di berbagai titik perairan wisata Karimunjawa. Beberapa di antaranya seperti perairan Cemoro Besar, Cemoro Kecil, hingga Kampung Nelayan Lego.”Beberapa lokasi ini merupakan tujuan paket wisata Karimunjawa. Kalau penuh sampah, bagaimana mungkin wisatawan wisata Karimunjawa bisa betah,” ucapnya.

Sementara itu, ASN yang ditugasi mengawal pembangunan TPA Karimunjawa mengatakan, proses pembangunan memang dilakukan secara bertahap. Sebelumnya, sudah dibangun adalah akses jalan menuju lokasi TPA Dukuh Alang-alang Desa Karimunjawa.

“Rencananya, TPA Karimunjawa seluas 1 hektare, sehingga bisa dibuat tiga hingga empat tempat penimbunan sampah (sel landfill). Kami berharap TPA wisata Karimunjawa bisa dimaksimalkan menampung sampah baik dari rumah tangga maupun sektor pariwisata Karimunjawa selama lima tahun mendatang,” pungkasnya.

Berbagi :